http://asaddki.com/wp-content/uploads/2011/12/logo-asad.jpg

Rakernas PERSINAS ASAD 2012


Pengurus Besar Perguruan Pencak Silat Nasional (PERSINAS) ASAD akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Tahun 2012 pada tanggal 6 – 7 September 2012 di Banten.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan PB PERSINAS ASAD untuk membahas program kerja tahun yang akan datang.

1. Pelaksanaan Kegiatan :

  • Hari         : Kamis – Jum’at
  • Tanggal   : 6 – 7 September 2012
  • Tempat   : Sari Kuring Indah Hotel ”Kota Cilegon”  Jl. Raya Serang  KM 3. Cibeber, Cilegon, Provinsi Banten.

2. Materi Rakernas :

  • a. Seminar dengan tema BELA NEGARA;
  • b. Pemberian Penghargaan Prestasi;
  • c. Peningaktan Prestasi dan kualitas SDM (pesilat, pelatih, wasit juri, pengurus);
  • d. Pelatihan lanjutan tentang IT untuk pertandingan Pencak Silat;
  • e. Sosialisasi Lembaga Beladiri;
  • f. Sosialisasi Persiapan KEJURNAS REMAJA 2013 (dalam rangka menghadapi PON REMAJA September 2013) dan FESTIVAL Seni Pencak Silat PERSINAS.
  • g. Distribusi VCD & Demo tentang Gerakan Jurus Baku Tunggal dan Regu IPSI;
  • h. Demo Jurus Khas Ganda PERSINAS ASAD;
  • i. Sosialisasi Hasil Munas IPSI Tahun 2012;
  • j. Sosialisasi PO;
  •          – Surat menyurat dan pakaian PERSINAS ASAD (Kode Penomoran surat)
  •           - Mutasi Pesilat
  •           - Komisi Disiplin
  • k. Surat keputusan Korwil;
  • l. Informasi peluang di IPSI (sertifikasi wasit juri, pelatih).

3. Peserta :

  • Pengurus Pleno PB PERSINAS ASAD;
  • Ketua & Sekretaris Pengprov PERSINAS ASAD Se-Indonesia;
  • Pembina Pengprov PERSINAS ASAD Se-Indonesia (1 orang).

4. Persyaratan yang harus dibawa perserta:

  • Surat Undangan bagi Pengurus PB PERSINAS ASAD;
  • Surat Mandat dari Pengprov bagi Pengurus Provinsi;
  • Foto copy KTP;
  • Pas Foto 3 x 4 cm 2 lembar;
  • Membawa baju seragam PERSINAS ASAD (hijau – hijau), Sarung & Peci/Songkok (H1).
  • Membawa Baju batik & Sepatu (H2);
  • Membawa Database Provinsi & Kabupaten/Kota bagi Pengprov yang hadir.

5. Pelaksanaan Registrasi & Kedatangan :

  • Peserta datang pada tanggal 5 September 2012 di Masjid Al-Musawwa, Kampung        Jayasempurna, Desa Pejaten, Kec. Kramat Watu, Kab. Serang Banten. (Cek In : 14.00 s.d. 15.00 WIB)
  • Setiap peserta supaya konfirmasi ke panitia atas kedatangannya di Kantor PB ASAD (Pondok Minhajurrosyidin Pondok Gede) Jl. SPG VII No. 17, Lubang Buaya, Jakarta Timur 13810.

6. Informasi & Contact Persons :

  • Sulistyanto, ST. (Panitia) HP. 085213772140
  • H. Subhan S. (Panitia) HP. 085219022567
  • Mujiharto K., S.Kom (PB ASAD) HP. 087729999971 / 085722334477
SELANJUTNYA →

PRESTASI DUNIA PERSINAS ASAD


Perguruan Silat Nasional (Persinas) Asad yang mewakili Indonesia meraih prestasi membanggakan di Festival Beladiri
Dunia (Chungju World Martial Arts Festival) di Chungju Korea Selatan. Persinas Asad meraih prestasi tiga besar peserta
terbaik dengan predikat luar biasa (outstanding performance) bersama peserta dari Jepang dan Cina.
Persinas Asad ditunjuk PB IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indonesia) mewakili Indonesia bersama perguruan silat Joko Tole
Madura dan perguruan Pamor Pamekasan. Persinas Asad sendiri diwakili oleh Pengda Persinas Jawa Barat yang
kemudian memberangkatkan lima pendekarnya dari Bandung. Tiga pendekar masih duduk di bangku SMP dan dua
lainnnya seusia SMK.
Chungju World Martial Arts Festival adalah festival bela diri se-dunia yang diadakan setiap 10 tahun sekali. Dimana, dari
berbagai negara akan menampilkan ciri khas bela diri masing-masing. Misalnya, Indonesia dengan pencak silat, China
dengan Wushu, Korea dengan Taekgyeon, Canada dengan Oki Chi Taw serta Australia dengan Tai-Kin-Jeri. PB IPSI
sendiri telah mengikuti festival bela diri dunia sejak World Martial Arts Union (WOMAU) digelar kali pertama. Festival
tersebut selalu mengundang 56 aliran bela diri dari 45 negara yang berasal dari 5 benua.
Untuk festival beladiri Chungju Martial Arts ke 11 ini diadakan di Chungju Tangeumdae UN Peace Park dimulai dari 2
Oktober sampai 8 Oktober 2008. Festival diikuti 28 negara yang terdiri dari 51 tim dengan jumlah pendekar sebanyak
1210.
SELANJUTNYA →

Seni, Jurus, dan Silsilah Persinas ASAD

Seni, Jurus, dan Silsilah Persinas ASAD

 Menghindari berita atau cerita yang simpang siur mengenai apa dan bagaimana sebenarnya asal muasal kaidah seni, jurus, dan silsilah ilmu Persinas ASAD, maka kami akan sedikit memaparkannya dalam blog ini.Persinas ASAD merupakan perguruan silat yang dilatarbelakangi oleh beberapa aliran silat di Indonesia, diantaranya adalah:


1. Aliran Cimande, yang berjuluk Cimande Tari Kolot
Aliran silat yang berasal dari tanah Pasundan ini diadopsi oleh Persinas ASAD untuk memperkaya khasanah seni pencak silat di dalamnya. Adapun Persinas ASAD memperoleh ilmu seni beladiri ini dari proses berguru kepada Bapak H. Rachmat Ace Sutisna.
2. Aliran Silat Karawang, yang berjuluk Singa Mogok
Silat asal Karawang – Jawa Barat ini diperoleh dari proses berguru langsung kepada Bapak H. Sulaiman. Tidak banyak diketahui mengenai silsilah ilmu beladiri ini secara lengkap dan jelas.
3. Aliran Silat Indramayu
Silat Indramayu ini pun diperoleh dari proses berguru langsung kepada guru besarnya, yakni Bapak Ahmad. Namun sama halnya dengan Silat Karawang Singa Mogok, kami pun tidak mengetahui secara pasti runutan silsilah beladiri ini.
Untuk menciptakan kaidah seni dan jurus yang baku saat ini, maka dewan guru/pelatih Persinas ASAD meramu atau merumuskan dari apa yang mereka peroleh. Adapun cabang ilmu pencak silat yang berhasil dikumpulkan dan dikolaborasi, dimana selanjutnya menjadi bahan dasar terbentuknya kaidah seni dan jurus Persinas ASAD yang saat ini telah baku, adalah sebagai berikut:
CIMANDE TARI KOLOT (BOGOR)
1. Kelid Duduk (33 jurus)
2. Kelid Berdiri (33 jurus)
3. Pepedangan (17 jurus)
4. Gerakan Seni / Kembangan:
4.1 Tepak Satu;
selancar hiburan/atraksi (angka 8) dan selancar massal.
4.2 Tepak Dua
4.3 Tepak Tiga / Tilu
SILAT KARAWANG SINGA MOGOK (7 jurus)
SILAT INDRAMAYU (9 jurus)
Alhamdulillaah, dari alur silsilah para dewan guru/pelatih Persinas ASAD yang merujuk pada Silat Cimande Tari Kolot ini, menjadikan Persinas ASAD diakui pula sebagai salah satu anggota aliran silat Cimande Tari Kolot – Bogor, dengan urutan silsilah ilmu yang ke-sembilan, sebagai berikut:
  1. Eyang Buyut, sebagai pencipta awal aliran pencak silat Cimande
  2. Diturunkan kepada Eyang Rangga dan Eyang Khoir
  3. Diturunkan dari Eyang Rangga kepada M. Ace Laseha dan M. Karta Singa
  4. Diturunkan dari M. Ace Laseha kepada salah satu anaknya, yakni M. Abdul Somad
  5. Diturunkan dari M. Abdul Somad kepada H. Idris
  6. Diturunkan dari H. Idris kepada Ibu Dedeng Kurnia
  7. Diturunkan dari Ibu Dedeng Kurnia kepada putranya, yakni Bp. Rachmat Ace Sutisna, yang juga menjabat sebagai Ketua Silat Cimande Tari Kolot, Bogor – Jawa Barat
  8. Diturunkan dari Bp. Rachmat Ace Sutisna kepada 8 orang guru/pelatih di jajaran PB Persinas ASAD. Mereka adalah: Agung Sujatmiko, Supriyatna, Ahmad Bachtiar Mukti, Susilo Edi, Sulthon Aulia, Poyo Wiyanto, Yusuf Wibisono, dan Antong Samijo.
Demikianlah sedikit uraian mengenai asal muasal kaidah seni, jurus, serta silsilah yang saat ini berlaku dalam Persinas ASAD. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan tulis pada uraian singkat diatas.
SELANJUTNYA →

Persinas ASAD


Perguruan Silat Nasional (Persinas) adalah suatu yayasan yang didirikan pada tanggal 30 April 1993 dengan Akte Nomor 430 Notaris J.L. Waworuntu, untuk waktu yang tidak terbatas.
Perguruan Silat Nasional ASAD berasaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bermaksud menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan dan tujuan dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya ilmu seni bela diri pencak silat nasional yang bersumber pada aliran silat Cimande, Kunto, Cikaret, Singa Mogok, Nagan, Cikalong, Syahbandar, Garuda Mas, Sabeni, dan Tangkap Menangkap (TM).
Bahwa dengan melestarikan ilmu dan seni bela diri pencak silat, berarti melestarikan budaya bangsa, yang merupakan upaya meningkatkan kualitas mental dan fisik bangsa Indonesia, guna mempercepat terwujudnya Tujuan Nasional, dengan motto “Ampuh Sehat Aman Damai”.
Persinas Asad PengCab Jakarta Pusat merupakan salah satu cabang perguruan besar Indonesia Persinas Asad yang mewadahi pecinta silat untuk membumikan silat di bumi Nusantara. Bertempat di Padepokan Al-Muflihun Jakarta latihan diselenggarakan setiap selasa dan Jum’at malam, terbuka untuk umum baik anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Dengan moto “Pencak Silat is my life” Persinas Asad JakPus mencoba membangkitkan semangat generasi silat untuk dan melestarikan pencak silat nasional sebagai identitas bangsa sejati disiplin dan santun dalam bermasyarakat.berkarakter bangsa, membela kebenaran, dan saling tolong menolong sesama umat manusia serta membumihanguskan Narkoba di bumi Nusantara.

Prestasi Dunia Persinas ASAD

Prestasi Dunia Persinas Asad Perguruan Silat Nasional (Persinas) Asad yang mewakili Indonesia meraih prestasi membanggakan di Festival Beladiri Dunia Chungju World Martial Arts Festival di Chungju Korea Selatan. Persinas Asad meraih prestasi tiga besar peserta terbaik dengan predikat luar biasa (outstanding performance) bersama peserta dari Jepang dan Cina. Persinas Asad ditunjuk PB IPSI mewakili Indonesia bersama perguruan silat Joko Tole Madura dan perguruan Pamor Pamekasan. Persinas Asad sendiri diwakili oleh Pengda Persinas Jawa Barat yang kemudian memberangkatkan lima pendekarnya dari Bandung. Tiga pendekar masih duduk di bangku SMP dan dua lainnnya seusia SMK. Chungju World Martial Arts Festival adalah festival bela diri se-dunia yang diadakan setiap 10 tahun sekali. Dimana, dari berbagai negara akan menampilkan ciri khas bela diri masing-masing. Misalnya, Indonesia dengan pencak silat, China dengan Wushu, Korea dengan Taekkyeon, Canada dengan Oki Chi Taw serta Australia dengan Tai-Kin-Jeri. PB IPSI sendiri telah mengikuti festival bela diri dunia sejak World Martial Arts Union (WOMAU) digelar kali pertama. Festival tersebut selalu mengundang 56 aliran bela diri dari 45 negara yang berasal dari 5 benua.Untuk festival beladiri Chungju Martial Arts ke 11 ini diadakan di Chungju Tangeumdae UN Peace Park dimulai dari 2 Oktober sampai 8 Oktober 2008. Festival diikuti 28 negara yang terdiri dari 51 tim dengan jumlah pendekar sebanyak 1210.

Makna Warna Sabuk Persinas ASAD

  • Tingkat I / Sabuk Putih / Siswa I
    Warna putih pada sabuk mempunyai makna lembaran putih dan bersih dengan tulus ikhlas, ridho dan suci. Bagi seorang calon pesilat untuk diberikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dasar tentang ilmu beladiri.
  • Tingkat II / Sabuk Hijau / Siswa II
    Warna hijau pada sabuk memberi makna kedamaian hati setalah diberikan pelajaran dasar tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap sehingga memberi keteduhan hati dan bangga dengan ilmu yang dimilikinya.
  • Tingkat III / Sabuk Hijau Strip Kuning / Asisten Muda
    Warna hijau yang memberikan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan serta dipersiapkan untuk menjadi pesilat yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur yang dilambangkan strip kuning pada sabuk.
  • Tingkat IV / Sabuk Kuning / Asisten Madya
    Warna kuning melambangkan keluhuran budi pekerti (akhlaqul karimah) dan keagungan jiwa serta berkualitas, sehingga pesilat makin banyak ilmunya makin berbudi pekerti yang luhur.
  • Tingkat V / Sabuk Kuning Strip Biru / Asisten Utama
    Dengan budi pekerti yang luhur dan keagungan jiwa disertai cita-cita yang luhur, semangat belajar dan tabah dalam menghadapi tantangan yang dilambangkan dengan strip biru pada sabuk.
  • Tingkat VI / Sabuk Biru / Pelatih Muda
    Warna biru melambangkan semangat belajar yang tinggi, dengan percaya diri serta dapat menjaga martabat dan mampu menguasai serta mengendalikan diri walaupun banyak tantangan, rintangan dan halangan.
  • Tingkat VII / Sabuk Biru Strip Coklat / Pelatih Madya
    Dengan semangat dan cita-cita yang tinggi menjadikan percaya diri, selalu menegakkan kebenaran, kejujuran dan menghormati sesama insan.
  • Tingkat VIII / Sabuk Coklat / Pelatih Utama
    Warna coklat tua melambangkan sikap damai, bersahabat, selalu rendah hati dan senantiasa menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan.
  • Tingkat IX / Sabuk Coklat Bintang Merah 1 / Guru Muda
    Bersikap damai dan bersahabat, ramah dan sopan, senantiasa menegakkan kebenaran.
  • Tingkat X / Sabuk Coklat Bintang Merah 2 / Guru Madya
    Senantiasa mengupayakan perdamaian dan persahabatan dengan sesame. Keramahan dan kesopanan ditingkatkan, dengan keberanian yang tinggi membela kebenaran.
  • Tingkat XI / Sabuk Merah / Guru Utama
    Merah melambangkan keberanian dalam membela kebenaran, berjiwa besar, mawas diri, pemaaf dan mengutamakan kepentingan umum dan dapat menjadi panutan.
  • Tingkat XII / Sabuk Merah Garis Tepi Emas / Guru Besar
    Berjiwa besar sebagai pendekar, bisa meramut dan membina serta sebagai pengayom.
SELANJUTNYA →

Asal Mula SILAT


Kajian sejarah silek memang rumit karena diterima dari mulut ke mulut, pernah seorang guru diwawancarai bahwa dia sama sekali tidak tahu siapa buyut gurunya. Bukti tertulis kebanyakan tidak ada. Seorang Tuo Silek dari Pauah, Kota Padang, cuma mengatakan bahwa dahulu silat ini diwariskan dari seorang kusir bendi (andong) dari Limau Kapeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Seorang guru silek dari Sijunjung, Sumatera Barat mengatakan bahwa ilmu silat yang dia dapatkan berasal dari Lintau. Ada lagi Tuo Silek yang dikenal dengan nama Angku Budua mengatakan bahwa silat ini beliau peroleh dari Koto Anau, Kabupaten Solok. Daerah Koto Anau, Bayang dan Banda Sapuluah di Kabupaten Pesisir Selatan, Pauah di Kota Padang atau Lintau pada masa lalunya adalah daerah penting di wilayah Minangkabau. Daerah Solok misalnya adalah daerah pertahanan kerajaan Minangkabau menghadapi serangan musuh dari darat, sedangkan daerah Pesisir adalah daerah pertahanan menghadapi serangan musuh dari laut. Tidak terlalu banyak guru-guru silek yang bisa menyebutkan ranji guru-guru mereka secara lengkap.

Jika dirujuk dari buku berjudul Filsafat dan Silsilah Aliran-Aliran Silat Minangkabau karangan Mid Djamal (1986), maka dapat diketahui bahwa para pendiri dari Silek (Silat) di Minangkabau adalah
  • Datuak Suri Dirajo diperkirakan berdiri pada tahun 1119 Masehi di daerah Pariangan, Padangpanjang, Sumatera Barat.
  • Kambiang Utan (diperkirakan berasal dari Kamboja),
  • Harimau Campo (diperkirakan berasal dari daerah Champa),
  • Kuciang Siam (diperkirakan datang dari Siam atau Thailand) dan
  • Anjiang Mualim (diperkirakan datang dari Persia).
Di masa Datuak Suri Dirajo inilah silek Minangkabau pertama kali diramu dan tentu saja gerakan-gerakan beladiri dari pengawal yang empat orang tersebut turut mewarnai silek itu sendiri[9]. Nama-nama mereka memang seperti nama hewan (Kambing, Harimau, Kucing dan Anjing), namun tentu saja mereka adalah manusia, bukan hewan menurut persangkaan beberapa orang. Asal muasal Kambiang Hutan dan Anjiang Mualim memang sampai sekarang membutuhkan kajian lebih dalam darimana sebenarnya mereka berasal karena nama mereka tidak menunjukkan tempat secara spesifik. Perlu dilakukan kajian secara cermat dalam menelusuri hubungan sejarah antara masyarakat Minangkabau dengan Persia, Champa, Kamboja dan Thailand. Kajian genetik bisa juga dilakukan untuk melihat silsilah dari masyarakat Minangkabau itu sendiri. Kajian ini boleh jadi akan rumit dan memakan banyak sumber daya.

Jadi boleh dikatakan bahwa silat di Minangkabau adalah kombinasi dari ilmu beladiri lokal, ditambah dengan beladiri yang datang dari luar kawasan Nusantara. Jika ditelusuri lebih lanjut, diketahui bahwa langkah silat di Minangkabau yang khas itu adalah buah karya mereka. Langkah silat Minangkabau sederhana saja, namun dibalik langkah sederhana itu, terkandung kecerdasan yang tinggi dari para penggagas ratusan tahun yang lampau. Mereka telah membuat langkah itu sedemikian rupa sehingga silek menjadi plastis untuk dikembangkan menjadi lebih rumit. Guru-guru silek atau pandeka yang lihai adalah orang yang benar-benar paham rahasia dari langkah silat yang sederhana itu, sehingga mereka bisa mengolahnya menjadi bentuk-bentuk gerakan silat sampai tidak hingga jumlahnya. Kiat yang demikian tergambar di dalam pepatah jiko dibalun sagadang bijo labu, jiko dikambang saleba alam (jika disimpulkan hanya sebesar biji labu, jika diuraikan akan menjadi selebar alam)
SELANJUTNYA →